Penulis buku seratus tokoh yang mempengaruhi dunia, Michael Hart, dalam pengantar bukunya memberikan beberapa alasan mengapa seorang tokoh dimasukkan dalam entri biografi bukunya. Ia membuat pertanyaan, “Dari sekian milyar manusia yang pernah lahir di dunia, siapa di antara mereka yang punya pengaruh terhadap jalannya sejarah?”
Jawaban dari pertanyaan itu adalah bukunya. Di antara alasannya, yang berpengaruh dan pengaruh itu masih bertahan hingga kini, tokoh itu baik atau pun jahat. Secara individu ia mempunyai peran penting terhadap perubahan. Penulis dalam buku itu menempatkan nabi Muhammad Saw dalam urutan pertama sebab ia memiliki pengaruh pribadi lebih besar dalam membina tersebarnya Islam daripada nabi Isa. Nabi Muhammad Saw berperan lebih penting dalam menyebarkan dan bertanggung jawab terhadap agama Islam dan juga termasuk terhadap pokok-pokok etika dan moralnya. Nabi Muhammad bukan hanya sebagai pemimpin agama tapi juga pemimpin duniawi, yang pengaruh kepemimpinan politiknya mampu mendorong terhadap gerak penaklukkan yang dilakukan bangsa Arab. Nabi Isa walaupun memiliki pengaruh luas dan penganut lebih banyak dibanding Islam, tapi ia bukanlah tokoh yang berperan langsung menyebarkan agama Nasrani, yang justru berperan langsung adalah Paulus. Nabi Isa meletakkan dasar-dasar pokok etika kekristenan, sedangkan Paulus merupakan penganjur agar orang-orang memeluk agama Nasrani.
Sahabat nabi Muhammad saw yang termasuk dalam buku itu adalah Umar bin Khattab, walaupun pada awal kehidupannya sebagai musuh Nabi Saw, tapi setelah menjadi Muslim ia menjadi pembela Islam yang gigih. Di samping itu Umar juga banyak membebaskan wilayah-wilayah yang dikuasai Romawi dan Persia.
Penulis membandingkan, satu-satunya kemiripan luasnya penaklukkan yang sebanding dengan bangsa Arab adalah yang dilakukan Jengis Khan pada abad ke-13, tapi itu tidak bertahan lama dan kini satu-satunya daerah yang diduduki bangsa Mongol wilayah yang sama dengan sebelum masa Jengis Khan.
Tapi penulis tidak membandingkan dengan luasnya kolonialisme yang dilakukan Eropa terhadap Asia, Afrika dan Pasifik. Dampak kerusakannya hingga kini masih membekas, baik terhadap alam, lingkungan maupun budaya. Tentu di sana ada tokoh kunci yang menggerakkan itu semua.
Keterangan ini berdasar buku terjemahan bahasa Indonesia (Terj. Mahbub Junaedi) dari karya Michael Hart. Dalam bahasa Inggris Muhammad Saw ditulis sebagai penulis al-Qur’an (author). Tentu saja Hart menulis 100 tokoh itu berdasar sudut pandang pribadinya, seperti sebagian alasan yang telah disebutkan di atas.
Banyak juga beberapa penulis yang menulis mengenai tokoh berdasarkan kriteria tertentu, misalnya pahlawan, ilmuwan, sastrawan, sufi dan filosof, tokoh agama dan sebagainya. Juga ada yang menulis buku khusus sastrawan berdasar urutan kelahiran, atau sesuai abjad, dan sebagainya. Tapi kebanyakan tulisan itu relatif tidak mempertimbangkan alasan pengaruhnya, luas atau tidak.
31-3-2022
Dulu pernah baca buku ini, ditulis dengan sangat bagus. Beberapa waktu lalu baca lagi, tetap bagus.
Kurasa pilihan dan alasannya masuk akal dan bisa diterima, buku ini akan tetap dibahas dan dibaca generasi berikutnya, akan bertahan lama bahkan setelah Hart sudah tak ada.
Betul Mas buku yang memuat tokoh yang berpengaruh di dunia akan menginspirasi banyak orang dan dibaca banyak orang