“Aceh itu terlalu banyak sumbangannya bagi republik ini. Rakyat Aceh menyumbangkan dua pesawat terbang. Orang Aceh bahkan memberi dana untuk Angkatan Perang, untuk pemerintah Republik Indonesia (RI), serta ongkos diplomasi kita bagi perwakilan Indonesia di luar negeri. Kenapa sih dalam negeri Pancasila, ini semua bisa terjadi, dan mengapa rakyat Aceh diperlakukan seperti itu? Itu ‘kan bangsa kita sendiri! Ini tindakan fasistis yang kejam dan biadab. Mana hati nurani itu? ”
Teuku Ibrahim Alfian (sejarawan)