“Pada hakekatnya penulisan sejarah merupakan representasi kesadaran sejarawan dalam masanya. Konstruksi masa lampau sebagai sejarah dalam arti obyektif mewujudkan suatu universum simbolis yang berfungsi dalam masyarakat untuk mengobyektivikasikan dan melegitimisasikan eksistensi masyarakat itu. Karena itu, studi sejarah memegang peranan utama dalam pembangunan bangsa, yaitu membentuk kesadaran nasional dan identitas bangsa. Suatu kebudayaan politik yang tidak memiliki dimensi waktu serta tidak berakar pada sumber daya kultural sulit untuk membentuk realitas kehidupan nasional sebagai integrasi unsur-unsur yang tumbuh sebagai kelanjutan dari eksistensinya dalam masa lampau. Sartono Kartodirdjo (sejarawan)
Cibinong,14-3-2013