“If you don’t have the time to read, you don’t have the time or the tools to write”. Stephen King
“Dengan menulis umur Anda akan menjadi panjang”, Anonim
Menulis adalah sebuah keterampilan. Semua orang dapat mengasah keterampilan menulis ini. Mengapa harus diasah? Sebab menulis adalah sebuah proses yang terus menerus, seperti juga berbicara atau lainnya. Jika kita melihat perenang, bagaimana ia bisa berenang? Ia terus berlatih berenang. Sebab jika ia diam, maka ia akan tenggelam. Begitu pula menulis, jika seseorang ingin bisa menulis ia harus banyak latihan. Jika ia diam, ia akan tenggelam bersama tumpukan kertas.
Ada keinginan dan dilanjutkan dengan suatu aksi. Dengan aksi menulis akan terlihat hasil tulisan dan dengan terus beraksi akan membuat hasil menjadi lebih baik lagi, dan terus tidak ada kata akhir.
Tentu seseorang pernah menulis surat, diary atau catatan harian. Jika surat-surat itu terkumpul banyak, maka surat-surat itu dapat dijadkan buku. Seperti diary juga catatan harian bila sudah terkumpul banyak dapat pula dijadikan buku. Mulai dari yang sederhana sampai ke tulisan yang ilmiah atau hasil penelitian.
Sebuah buku diawali dengan halaman pertama. Satu halaman terdiri dari beberapa alinea, alinea terdiri dari beberapa kalimat yang berisi banyak kata. Rangkaian kata itu tertata rapih mengikuti logika bahasa tulis, karena terus disusun dan diedit, sehingga pembaca menjadi mudah mengunyah isi tulisan tersebut.
Bagaimana memulai menulis? Menulislah seperti orang berbicara. Jika kita melihat kucing, maka kita dapat melukiskannya dengan kata-kata mulai dari bentuknya, tingkahnya kepintarannya dan sebagainya. Apa yang akan ditojolkan dari seekor kucing? Itulah yang menjadi fokus bahasan, dari sesuatu yang kongkrit sampai tentang yang abstrak (gagasan atau pikiran).
Apa tujuan menulis? Tujuan seseorang bisa jadi agar ia mampu menuangkan ide-idenya, mendapatkan penghasilan dari tulisannya, atau yang lainnya. Apapun tujuan menulis, menuliskan ide atau pengalaman adalah suatu usaha untuk menorehkan jejak. Jika ia sudah tiada ia masih dapat dibaca oleh orang lain, yang masih hidup.
Bentuk tulisan tidak hanya satu, namun ada banyak bentuk tulisan. Dari berbagai macam bentuk tulisan kita dapat memilih salah satunya. Untuk mengetahui berbagai bentuk tulisan kita dapat membaca di koran, majalah, jurnal atau buku-buku tertentu.
Pada koran harian dapat kita baca artikel atau opini, pada majalah seperti kolom atau artikel, koran Minggu menampilkan sastra berupa cerita pendek dan puisi, juga banyak buku yang diterbitkan berupa kumpulan surat, catatan harian, kolom, artikel, tulisan ilmiah dan sebagainya.
“Mengarang itu gampang, karena bisa dipelajari. Semua [orang] bisa mempelajari asal bisa baca dan tulis dan mempunyai minat yang terus-menerus yang tak mudah patah. Yang terakhir inilah yang dimaksudkan dengan bakat”. Arswendo Atmowiloto
Depok, 8 November 2011
luay
Bacaan Lebih Jauh
Bambang Bujono dan Torik Hadad, ed.Seandainya Saya Wartawan … (Jakarta: ISAI dan YAT, 1997)
Arswendo Atmowiloto, Mengarang itu Gampang, (Jakarta: Gm, 1987) –
Ahmad Bahar, Kiat Sukses: Meraih Penghasilan dari Media …, (Yogyakarta: Pena Cendikia, 1996)
Eka Budianta, Menggerbrak Dunia Mengarang, (Jakarta: Puspa Swara, 1992)
terimakasih Bro