Bangsa Belanda pada sekitar abad ke-16 sampai awal abad ke-20 melanglang buana mencari bahan-bahan mentah di berbagai wilayah, termasuk di Asia. Sampailah mereka di kepulauan Nusantara dengan mendarat di pelabuhan Banten dengan VOC. Setelah VOC bangkrut pada abad ke-18 baru mereka melakukan penjajahan terhadap wilayah Nusantara, dengan nama pemerintahan jajahan Hindia Belanda.
Hasil dari monopoli dagang dan penjajahan untuk membangun negeri itu. Negeri itu menjadi lebih maju. Sementara negeri jajahan rakyatnya mengalami penderitaan dan kelaparan. Atas kepedihan nasib bangsa maka kaum muda seperti Bung Karno, Bung Hatta, Syahrir, Agus Salim, dan sebagainya bangkit melawan kaum penjajah, yang telah menghisap dan memperbudak pribumi. Itulah hubungan historis antara Indonesia dengan Belanda. Suatu hubungan yang memilukan.
Negeri Belanda itu berada di benua Eropa.
Negeri itu menjadi maju dan wilayahnya bersih. Small is beautiful. Negeri bekas jajahan seakan menjadi tempat “sampah” mereka. Walaupun negeri itu termasuk negeri yang maju dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, namun masyarakatnya menyadari bahwa dampak dari pesatnya industri yang mereka kembangkan sendiri adalah pencemaran.
Lihatlah mereka lebih suka menggunakan kendaraan, yang kita anggap sebagai kuno, namun mereka menggunakan untuk berbagai keperluan, bukan hanya ke pasar juga untuk keperluan belajar. Sepeda onthel, menyehatkan bagi penggunanya dan membuat lingkungan tidak tercemar.
19 Juli 2011